Banyak cara atau metode untuk melihat sejauh mana kegiatan eksplorasi itu sudah dilakukan pada suatu daerah. Apakah masih tergolong unexplored (immature), belum dieksplorasi; ataukah daerah itu fully explored (matured) sudah jenuh di eksplorasi, ataukah daerah itu memang tidak layakdi eksplorasi dan patut ditinggalkan.
Pada umumnya setiap perusahaan migas akan mencapai titik kulminasi riset atau berpikirnya ketika akan melakukan pengeboran. Ya, pengeboran dilakukan untuk menguji apakah riset-riset sebelumnya memiliki peluang (chance) yang bagus untuk memperoleh migas dibawah sana.
Diatas itu peta yang menunjukkan peta suatu daerah. Apa yang anda lihat ?
Yups itu peta Amrik, tetapi warna biru itu apa, hayo ? Kalau saya detailkan gambarnya maka yang anda lihat adalah seperti dibawah ini :
Yups itu peta Amrik, tetapi warna biru itu apa, hayo ? Kalau saya detailkan gambarnya maka yang anda lihat adalah seperti dibawah ini :
Titik-titik kecil itu adalah lokasi pengeboran yang ada di Amerika dan Canada. Ya titik-titik itu adalah titik pengeboran migas yang ada disana. Berapa jumlah sumurnya ?
Jutaan !!!
Jutaan !!!
Bagaimana kalau dibandingkan dengan Indonesia ?
Kedua peta diatas ini dibuat dalam skala peta yang sama. Coba tengok bagaimana distribusi sumur-sumur yang ada di Indonesia dibandingkan dengan America dan Canada. Mungkin mata kita akan kesulitan melihatnya.
Okeylah sekarang mudah saja kita bandingkan Gulf of Mexico dengan salah satu tempat di Indonesia.
Seandainya di zoom lebih dekat bisa dilihat perbandingan antara daerah Teluk Meksiko (GOM-Gulf of Mexico) dengan Indonesia Barat. Indonesia barat merupakan daerah dengan cekungan-cekungan sedimen yang mengandung minyak.
Dua peta diatas memperlihatkan betapa sumur-sumur yang ada di Sumatra Selatan sangat tidak berarti apabila dibandingkan dengan jumlah titik-titik sumur yang ada di Teluk Meksiko diatas. Peta titik-titik sumur di Sumatra selatan masih hanya terlihat seperti kotoran titik-titik yang tidak jelas.
Fakta : Jumlah sumur yang sudah dibor di Asia tenggara kira-kira sejumlah 40 000 sumur. Jumlah sumur yang di bor di America-Canada kira-kira satu juta !
Bagaimana kalau di zoom lagi
Bagaiman dengan cekungan Sumatra Selatan yang konon sudah diekplorasi dan dieksploitasi cukup lama dibandingkan dengan paparan (shelf) di Gulf of Mexico.
Dalam skala yang sama diatas antara Sumatra Selatan dengan Gulf of Mexico dapat kita lihat bahwa eksploarsi di Sumatra Selatan (onshore) tidak ada apa-apanya dibandingkan Gulf of Mexico (offshore).
Sekali lagi eksplorasi itu itu artinya pengeboran. Walaupun kegiatan pengambilan data seismic itu merupakan salah satu bagian dari kegiatan eksplorasi, namun melakukan pengeboran itulah yang bermakna lebih jelas tentang sebuah kegiatan eksplorasi.
Semakin banyak sumur yang dibor akan lebih memberikan arti kegiatan eksplorasi dalam mencari dan menemukan migas.
Dengan melihat kenyataan diatas, maka boleh saja kita menganggap bahwa Indonesia itu belum sepenuhnya diekplorasi. Masih banyak lokasi-lokasi yang memungkinkan diketemukannya lapangan-lapangan besar. Bahkan kalau kita ingat Cepu yang sudah diekplorasi hampir seratus tahunpun masih menyembunyikan minyak dibawahnya.
Salam eksplorasi !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar